Selasa, 12 Juli 2011

Materi Kekwartiran, Kesakaan, dan Observasi Kebudayaan jakarta

KE “KWARTIRAN”

Kwartir merupakan suatu wadah untuk menampung keanggotaan pramuka dari setiap gugus depan yang ada disetiap wilayahnya. Kwartir di setiap jajaran gerakan pramuka bertanggung jawab atas kelangsungan proses pendidikan bagi pramuka penegak dan pramuka pandega diwilayah kerjanya. Kwartir tersebut terbagi kedalam beberapa tingkatan, diantaranya adalah kwaran (kwartir ranting), kwarcab (kwartir cabang), kwarda (kwartir daerah), kwarnas (kwartir nasional).
Dewan kerja adalah suatu wadah di bawah naungan kwartir yang beranggotakan pramuka penegak dan pramuka pandega yang dipilih dalam musyawarah pramuka penegak dan pramuka pandega puteri dan putera (musppanitra) sesuai dengan petunjuk penyelenggaraan Dewan Kerja. Di dalam setiap bagian kwartir, terdapat sebuah dewan kerja diantaranya DKR (Dewan Kerja Ranting), DKC (Dewan kerja Cabang), DKD (Dewan Kerja Daerah), DKN (Dewan Kerja Nasional). Dan salah satu dewan kerja yang telah kami kunjungi adalah Dewan Kerja Cabang yang terdapat di jakarta selatan.
Setibanya di pintu gerbang Dewan Kerja Cabang Jakarta selatan, kami melihat tulisan “satyaku kudarmakan, darmaku kubaktikan” itulah semboyan bagi DKC Jakarta selatan. Menurut ka Agus (pemateri tentang ke kwartiran) semboyan tersebut berarti bahwa pembinaan pramuka penegak dan pandega adalah proses pendidikan dan pembinaan kepribadian, watak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, ketangkasan, kesehatan dan kesegaran jasmani, dan kepemimpinan bagi para pramuka penegak dan pramuka pandega sehingga dapat hidup mandiri. Dan pembinaan tersebut tercantum dalam tribina, yaitu bina diri, bina satuan, dan bina masyarakat.
Dewan Kerja Cabang Jakarta Selatan yang berada dibawah naungan Kwartir Cabang Jakarta Selatan, terletak di Jl. jeruk No. 23, jagakarsa-jakarta selatan 12620, telp / fax 7886688, dengan JOTA YCØZSD.
Adapun program kerja yang pernah diikuti oleh DKC jakarta selatan adalah :
1) Jamnas (jambore nasional) tahun 2011 di palembang
2) Perkemahan wirakarya T/D tahun 2010 di Aceh
3) Raimuna Nasional tahun 2013 di papua
4) Jambore daerah tahun 2010 (planing)
5) APR di Singapura tahun 2010



Susunan kepengurusan kwarcab Jakarta selatan periode 2010-2015 adalah:











Adapun susunan kepengurusan Dewan Kerja Cabang Jakarta selatan periode 2010-2015 adalah:




















KE “SAKAAN”
Saka adalah singkatan dari satuan karya. Yang dimaksud dengan satuan karya adalah wadah pembinaan pramuka penegak dan pandega untuk menambah keterampilan dan pengetahuan khusus di bidang pembangunan, tanpa meninggalkan kedudukannya sebagai anggota gugus depan. Kalau menurut ka sanjaya (pemateri saka bahari) saka bisa diartikan sebagai ekstrakurikuler pramuka. Adapun saka yang berada di bawah naungan DKC Jakarta selatan terdapat 8 saka, dintaranya:
1. Saka Bakti Husada (kesehatan)
2. Saka Bhayangkara (keamanan dan ketertiban masyarakat “POLRI”)
3. Saka Bahari (kelautan “TNI AL”
4. Saka Taruna Bumi (pembangunan pertanian)
5. Saka Wirakartika (pengembangan bela Negara dan kepramukaan “ TNI AD”)
6. Saka Wanabakti (pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup)
7. Saka Dirgantara (kedirgantaraan “TNI AU”)
8. Saka Kencana (bakti masyarakat, “ Keluarga Berencana)
Setiap Saka memiliki beberapa krida, dimana setiap Krida mengkususkan pada sub bidang ilmu tertentu yang dipelajari dalam Satuan karya tersebut. Setiap Krida memiliki SKK untuk Khusus saka yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di sebuah Saka.
Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bhakti Satuan Karya Pramuka (PERTISAKA) yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka dan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut perkemahan antar saka (PERAN SAKA) dimana dimungkinkan tiap saka mentransfer bidang keilmuan masing-masing.
Adapun syarat menjadi anggota saka adalah:
1) Anggota pramuka yang sedikitnya sudah dilantik sebagai penegak bantara atau pandega
2) Calon pramuka penegak dan calon pramuka pandega dari suatu gugus depan, dengan seijin pembina gugus depan. Dengan ketentuan dalam waktu 1 (satu) bulan yang bersangkutan harus sudah dilantik sebagai pranuka penegak bantara atau pranuka pandega
3) Para pemuda berusia 14 sampai 25 tahun, dengan ketentuan yang bersangkutan segera menjadi anggota gugusdepan dan dalam waktu 3 bulan telah dilantik sebagai pramuka penegak bantara atau pramuka pandega. .
4) Sehat jasmani dan rokhani
5) Berminat dan bersedia untuk berperan aktif dalam segala kegiatan

 Saka Bahari ( satuan karya pramuka bahari)
By: ka Sanjaya
Saka bahari adalah salah satu jenis satuan karya pramuka, tempat menempatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para pramuka penegak dan pandega, dan sebagai tempat menanamkan rasa cinta, serta sikap hidup yang berorientasi kebaharian (kelautan).
Tujuan dibentuknya saka bahari adalah untuk memberikan wadah pendidikan yang berorientasi kebaharian bagi para pramuka penegak dan pandega agar mereka dapat membina dan mengembangkan kegiatan-kegiatan kebaharian secara nyata, produktif dan berguna bagi mereka maupun bagi pambangunan masyarakat, bangsa dan negara.
Kegiatan saka bahari dapat dilaksanakan dengan cara belajar sambil berbuat (lerning by doing), yaitu sebanyak mungkin praktek, dengan menyajikan kegiatan nyata untuk memberikan kesempatan menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapan dibidang kebaharian serta dengan menggunakan alat-alat yang nyata, baik modern maupun tradisional. Selain itu dilaksanakan secara praktis, sederhana, mengandung banyak improvisasi, swadaya, tidak memerlukan biaya tinggi,mudah dilaksanakan namun membawa hasil pendidikan yang nyata. Seperti yang telah kami ikuti ketika mendapatkan materi tentang saka bahari, yaitu belajar berenang.
Adapun kegiatan saka bahari dapat dilaksanakan :
1) Kegiatan kebaharian dapat disajikan untuk semua anggota golongan pramuka, yaitu siaga, penggalang, penegak dan pandega, mulai dari tingkat gugus depan. Bertujuan untuk menumbuhkan minat anggota di bidang kebaharian
2) Kegiatan kebaharian dapat dilaksanakan di kwartir, mulai dari tingkat ranting sampai tinglat nasional yang bertujuan untuk lebih mengembangkan minat dan bakat para anggota secara lebih intensentif dan terarah.






Terdapat 4 krida dalam saka bahari, yaitu:
1) Krida sumber daya bahari
Terdiri atas 6 (enam) SKK :
SKK Penangkapan Ikan
SKK Alat Penangkap Ikan
SKK Budidaya Laut
SKK Pengolahan Hasil laut
SKK Budidaya Air Payau/Tambak
SKK Pertambangan Mineral.

2) Krida jasa bahari
Terdiri atas 9 (sembilan) SKK :
SKK Listrik
SKK Mesin
SKK Pengecatan
SKK Elektronika
SKK Pengelas
SKK Perencana Kapal
SKK Perahu Motor
SKK Pelaut
SKK Operator Alat Bongkar Muat.

3) Krida wisata bahari
Terdiri atas 8 (delapan) SKK :
SKK Renang
SKK Layar
SKK Selam
SKK Dayung
SKK Ski Air
SKK Pemandu Wisata Laut
SKK Selancar Angin
SKK Penyelamatan di Pantai.



4) Krida reksa bahari
Terdapat 7 (tujuh) SKK :
SKK Navigasi
SKK Telekomunikasi
SKK Isyarat Bendera
SKK Isyarat Optik
SKK Pelestarian Sumberdaya Laut
SKK Pengemudi Sekoci
SKK SAR di Laut.
 Saka Bhayangkara (Satuan Karya Pramuka Bhayangkara)
Dasar hukum
• keputusan bersana kapolri dan kwarnas No. Kep./08/V/1982 dan No. 050. tahun 1980
• surat keputusan POLRI : No. Pol. Skep/595/X/2006
Satuan Karya Pramuka Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional
Saka Bhayangkara ialah Satuan Karya terbesar dan paling berkembang di Indonesia.Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam.Dalam pelatihan Saka Bhayangkara, umumnya Gerakan Pramuka bekerjasama dengan pihak dan terkadang memperbantukan pihak Dinas Pemadam Kebakaran. Biasanya Saka Bhayangkara berada dibawah pembinaan POLRI. Pada saat ini Krida saka bhayangkara yang memiliki sub krida PASKUD ( Pasukan Berkuda) hanya di wilayah, Tepatnya Ranting Pasar Rebo, Ciracas, dan Cipayung Saka Bhayangkara meliputi 4 krida, yaitu :
1. Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas)
2. Krida Lalu Lintas (Lantas)
3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana
4. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP)
“KEBUDAYAAN MASYARAKAT PERKAMPUNGAN BETAWI”

Perkampungan budaya betawi adalah satu kawasan di jakarta selatan dengan komunitas yang ditumbuhkembangkan budaya yang meliputi seluruh hasil gagasan dan karya baik fisik maupun nonfisik yaitu: kesenian, adat istiadat, kesastraan dan kebahasaan, kesejahteraan serta bangunan yang bercirikan kebetawian.
Tujuan perkampungan budaya betawi adalah membina dan melindungi dengan sungguh-sungguh dan terus menerus tata kehidupan serta nilai-nilai kebudayaan betawi, menciptakan dan menumbuh kembangkan nila-nilai budaya betawi sesuai dengan akar budayanya, menata dan memanfaatkan lingkungan fisik dan nonfisik sehingga saling bersinergi untuk mempertahankan cirri khas betawi.
Fungsi perkampungan kebudayaan betawi adalah sebagai sarana pemukiman, sarana ibadah, sarana informasi, sarana seni budaya, sarana penelitian serta sarana pariwisata. Kawasana perkampungan budaya betawi terletak di Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa kota administrasi Jakarta Selatan dengan luas kurang lebih 289 Ha. Pesatnya perkembangan kota Jakarta mengakibatkan keaslian desa khas Betawi mulai hilang. Oleh karenanya masyarakat dengan didukung Pemerintah Daerah berusaha melestarikan kehidupan masyarakat dan budaya Betawi yang dipusatkan di Perkampungan Budaya Betawi – Situ Babakan – Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.
Dipintu gerbang utama, pengunjung langsung disambut gapura berarsitektur Betawi yang diberi nama Gerbang Bang Pitung. Gapura besar ini menandakan bahwa kawasan tersebut terbuka bagi sapa saja. Pengunjung sama sekali tidak dipungut biaya. Bagi yang membawa kendaraan cukup membayar ongkos parkir saja. Disekitar situ itu juga banyak terdapat jajanan khas betawi yang sangat menarik bagi pengunjung yang menyaksikannya.
Di desa Situ Babakan yang diapit oleh dua situ (danau) yaitu Situ Babakan dan Situ Mangga Bolong ini masyarakat menetap dengan gaya hidup secara tradisional dan sangat sederhana. Masyarakat melestarikan budaya asli dan cara hidup dengan tradisi Betawi. Secara bersamaan mereka melakukan penghijauan lingkungan serta meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui usaha pertanian dan berkesenian.

Setelah kami berhasil mewawancarai salah seorang warga kampung betawi yaitu bapak H. Entong yang sejak lahir ia telah tinggal di kawasan kampung betawi, kami mendapatkan beberapa informasi mengenai kebudayaan yang masih dilakukan di perkampungan tersebut. Yaitu :
a. Pagelaran seni musik tari dan teater diarena panggung terbuka ( dilaksanakan pada hari libur atau hari-hari besar)
b. Pelatihan seni tari (seperti tari topeng, tanjidor, ondel-ondel, dan lain-lain), musik, teater tradisional bagi anak-anak dan remaja
c. Upacara prnikahan, sunatan, akekah, hatam qur’an, nujuh bulan, injak tanah, dan lain-lain.
d. Latihan silat betawi (beksi)
e. Hasil industri rumah tangga (souvenisr, kerak telor, dan lain-lain)
f. Aktifitas tradisional masyarakat, seperti bercocok tanam, memancing ikan, dan lain-lain.
g. Rumah adat (terdapat istilah gigi balang, sebagai ciri khas budaya betawi)
Selain kebudayaan tersebut, masih banyak hal lain yang sering dilakukan oleh masyarakat betawi, diantaranya perayaan hari-hari besar islam seperti hari maulid nabi, puasa ramadhan dan lain sebagainya. Dan yang sangat rutin dilakukan adalah menyambut hari ulang tahun Ibu kota Jakarta yang jatuh pada tanggal 22 juni dan biasanya dimeriahkan dengan acara festival dan penampilan kebudayan betawi seperti seni tari, ondel-ondel, silat betawi dan lain sebagainya.

Sabtu, 07 Mei 2011

SKU Terbaru Golongan Pandega

SKU PANDEGA TERBARU PANDEGA
Islam
1. a. Dapat menjelaskan makna Rukun Iman, Rukun Islam, dan Ihsan serta memberikan contohnya dalam bentuk tulisan
 Dapat menjama' dan mengqashar sholat serta mampu menjadi Iman dalam Sholat berjamaah
 Mampu mengajak teman - teman untuk melaksanakan puasa sunah
 Dapat merawat jenazah
 Dapat menjelaskan perbedaan zakat fitrah dan zakat mal serta dapat menghitung nisab zakat mal
 Dapat menafsirkan ayat alquran dan hadist secara tematik serta dapat menjelaskannya
Khatolik
1. b. Dapat menyebut dan menghayati 5 (lima) pondasi hidup gereja: bersekutu, beribadah, mendalami iman, saling melayani, dan bersaksi.
 Dapat menjelaskan dan mendeskripsikan hierarki Gereja dalam bentuk tulisan
Protestan
1. c. Dapat menyanyikan minimal 6 lagu Gerejani dan memimpin nyanyian Gerejani
 Dapat memimpin doa dalam pertemuan satuannya
 Dapat memimpin suatu kelompok dalam mempelajari AlKitab
 Dapat membantu seorang calon Siaga atau calon Penggalang sampai memenuhi SKU untuk Pramuka golongan Siaga tingkat Siaga Mula atau golongan Penggalang tingkat Penggalang Ramu di bidang pendidikan agama Protestan
Hindu
1. d. Dapat menjelaskan sejarah perkembangan Agama Hindu di dunia
 Dapat menjelaskan korelasi konsep kepemimpinan Hindu dengan kepemimpinan moderen dalam bentuk tulisan
 Dapat menjelaskan fungsi Dharma Gita sebagai bentuk pemantapan Sradha dan Bhakti Umat dalam bentuk tulisan.
 Berperan aktif dalam upaya pengembangan Dharma Gita di Masyarakat.
 Berperan aktif dalam upaya pengembangan ajaran yoga menuju masyarakat sehat secara physik maupun mental.
 Mampu menjelaskan konsep Catur Asrama dalam bentuk tulisan.
 Aktif di masyarakat dalam pelaksanaan Meditasi.
 Berperan aktif dalam upaya peningkatan pengetahuan keagamaan Hindu di tingkat Siaga dan Penggalang (konsep Brahmacaria)
Budha
1. e. Menyebutkan bagian-bagian dari kitab suci Tripitaka Bagian Sutta dan Abhidhamma Pitaka
 Dapat menjelaskan pengertian sila dan manfaat melaksanakan sila
 Mempraktikkan latihan Athasila setiap hari Uposatha
 Melatih meditasi Vippasana pagi dan sore
• Dapat memimpin dan mengorganisir kebaktian (pagi dan sore) serta perayaan hari-hari besar Agama Buddha
• Dapat membimbing cara membaca/melafalkan paritta-paritta suci kepada Pramuka Penggalang sampai mencapai Penggalang Ramu
2. Berani mengajukan saran dan kritik untuk membangun desanya kepada aparat pemerintah setempat
3. Dapat mengikuti dan atau memimpin diskusi Racana dan mampu mengambil keputusan
4. Dapat mengatasi suatu permasalahan/perselisihan yang terjadi dalam masyarakat dengan bijak
5. Mengikuti pertemuan di Racana sekurang-kurangnya3 kali setiap bulan
6. Setia membayar iuran kepada Gugusdepannya, dengan uang yang seluruhnya atau sebagian diperolehnya dari usaha sendiri, serta membantu Racana dan Gugusdepan dalam mengelola administrasi keuangan
7. Dapat membuat tulisan dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik serta dapat memaparkannya di depan pertemuan
8. Mampu membuat perencanaan kegiatan ditingkat Racana
9. Dapat merencanakan dan memimpin kerja bakti sesuai keperluan masyarakat.
10. Telah memahami makna upacara adat di masyarakatnya dan ikut berperan aktif
11. Dapat menjelaskan isi AD & ART Gerakan Pramuka dalam bentuk tulisan.
12. Dapat menjelaskan tentang sejarah kepramukaan Indonesia dan dunia dalam bentuk tulisan
13. Dapat menjelaskan tentang penggunaaan jam, kompas, tanda jejak dan tanda-tanda alam serta tata cara pengembaran kepada regu atau sangga
14. Dapat menjelaskan peran pemuda dalam mengisi kemerdekaan dengan bentuk tulisan mampu menganalisis dan menulis simbol-simbol nasionalisme indonesia (NKRI, Lambang Negara, lagu)
15. Mampu menjelaskan fungsi dan peran Indonesia dalam organisasi ASEAN dan PBB dalam bentuk tulisan
16. Dapat membuat proposal usaha mandiri dengan baik dan dapat melakukan kegiatan wirausaha.
17. Dapat mengembangkan peralatan teknologi tepat guna.
18. Dapat memberikan penjelasan tentang tali temali dan pionering kepada Pramuka Penggalang/ Penegak
19. Sudah mengikuti Kursus Mahir Pembina tingkat Dasar
20. mampu mengajarkan olahraga renang gaya bebas kepada orang lain dan menguasai 2 (dua) cabang olahraga serta dapat menjadi instruktur Senam Pramuka/Senam Kebugaran Jasmani (SKJ)
21. Dapat membahas dan menganalisis tentang kesehatan Reproduksi
22. Dapat menjadi Perwira Upacara dan Instruktur Baris Berbaris
23. Mampu melakukan penyuluhan tentang penyebab dan cara pencegahan penyakit infeksi, degeneratif dan penyakit yang disebabkan perilaku tidak sehat.
24. Melakukan perencanaan dan pengelolaaan perkemahan dan atau pengembaran 3 hari berturut – turut
Harapannya: semoga segera disahkan,,,

SKU Terbaru Golongan Pandega